HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,67 triliun untuk pelaksanaan program Kartu Prakerja tahap awal di tahun 2023 ini.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 17 Tahun 2022, pelaksanaan program Kartu Prakerja di tahun ini akan menggunakan skema yang berbeda dengan sebelumnya, dimana peserta akan menjalani pelatihan secara offline.
“Program Kartu Prakerja ini dilanjutkan di tahun 2023 dengan skema normal, bukan semi bantuan sosial dengan total anggaran di tahap awal Rp 2,67 triliun,” kata Airlangga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, JUmat (6/1).
Dengan adanya perubahan skema tersebut, lanjut Airlangga, anggaran yang disiapkan pemerintah untuk tahun ini menjadi lebih sedikit jika dibanding dengan tahun sebelumnya.
“Jadi skemanya berubah drastis, anggarannya turun dari Rp18 triliun menjadi Rp2,67 triliun,” tuturnya.
Adapun untuk jumlah peserta program Kartu Prakerja pada tahap awal di tahun 2023 ini ditarget sekitar 595.000 peserta. Sedangkan untuk sepanjang tahun 2023 sendiri, Program Kaartu Prakerja ditargetkan dapat diikuti 1 juta peserta.
Untuk menjangkau target 1 juta peserta itu, maka pemerintah akan memberikan anggaran tambahan sebesar Rp1,7 triliun.
“Targetnya untuk 595.000 orang dan di tahun ini diputuskan sebetulnya jumlah pesertanya adalah 1 juta orang, sehingga totalnya kita membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun di tahun ini karena Rp 2,67 triliun itu untuk 595.000 orang dan untuk itu perlu ditambahkan 450.000 orang,” pungkas Airlangga.
Sebagai informasi Sobat Holopis, Program Kartu Prakerja merupakan salah satu dari sekian program bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kulaitas para pekerja di Tanah Air.
Mulanya, skema pelaksanaan pelatihan dalam program Kartu Prakerja ini dilaksakan secara offline. Namun saat karena adanya Pademi Covid-19, skema pelaksaannya pun diubah menjadi semi bansos, dengan pelatihan yang dapat diikuti secara online atau daring.
Seiring degan situasi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali, pemerintah di tahun ini melaksaakan program Kartu Prakerja dengan skema normal.