Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
NewsEkobizWaduh, Sri Mulyani Bicara Hal Buruk soal Ekonomi RI di Tahun Depan

Waduh, Sri Mulyani Bicara Hal Buruk soal Ekonomi RI di Tahun Depan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal buruk yang kemungkinan terjadi pada perekonomian Indonesia di tahun 2023 nanti.

Sri Mulyani mengatakan, akan ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen pada tahun depan.

“Tahun depan, target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.718 triliun, target yang dihitung dengan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan koreksi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan perekonomian di angka 4,7 persen,” kata Sri Mulyani, sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan Instagram @smindrawati, Minggu (25/12).

Pelemahan perekonomian dan juga harga komoditas tersebut, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), khususnya Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) untuk mengatur penerimaan negara di tahun depan.

“Ini sebuah tantangan bagi Ditjen Pajak,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3 persen.

Angka itu ditetapkan bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam bentuk Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023.

Sejauh ini pemerintah belum mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi 2023. Namun apabila terdapat perkembangan yang signifikan pada tahun depan, tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan asumsi APBN seperti halnya yang terjadi pada tahun ini, dimana pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.

Diketahui juga sebelumnya, sejumlah lembaga Internasional telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi lebih rendah. Salah satunya Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menurunkan proyeksinya menjadi 4,7 persen, dari yang sebelumnya sebesar 5,3 persen.

Selain OECD, Bank Dunia juga merevisi proyeksinya terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2023, dari 5,1 persen menjadi 4,8 persen.

Kemudian Asian Development Bank (ADB) dari 5,4 persen menjadi 5 persen, dan International Monetary Fund (IMF) dari 5,3 persen menjadi 5 persen.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Akhir Pekan, Segini Harga Emas Galeri 24, Antam hingga UBS di Pegadaian

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan, kecuali emas UBS yang mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Sabtu 21 September 2024.

Jokowi Sebut Kesempatan Kerja Makin Sempit, Fedi Nuril : UU Cipta Kerja Gagal, Pak ?

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Fedi Nuril memberikan sindiran kepada Presiden...

Bahlil Kasih Sinyal Pemerintah Batal Batasi Pembelian BBM Subsidi Mulai 1 Oktober 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberikan sinyal kuat, bahwa aturan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi batal diberlakukan mulai 1 Oktober 2024.