yandex
Rabu, 8 Januari 2025

Masyarakat Tolak Sikap Pemda Gowa Alih Fungi Balla Lompoa Jadi Cagar Budaya

HOLOPIS.COM, GOWA – Aliansi Pemerhati Sejarah dan Lembaga Adat Kerajaan Gowa menyatakan penolakan mereka terhadap rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa untuk mengalihfungsikan bangunan kerajaan Balla Lompoa sebagai lokasi cagar budaya dengan dalih pelestarian budaya. Sebab alih fungsi tersebut membuat salah satu peninggalan asli leluhur Balla Lompoa tersebut berada di tangan pemerintah daerah.

Penolakan itu disampaikan langsung oleh ketua umum Laskar Batupute, Ibrahim Mappasomba. Langkah pemerintah daerah tersebut bisa memicu konflik yang besar, apalagi jika tidak ada restu dari keluarga kerajaan Gowa.

“Harus ada persetujuan keluarga raja Gowa untuk pengalihan fungsi ini, karena hal tersebut merupakan tendensi pelemahan terhadap orang tua kita dari keturunan leluhur kerajaan Gowa yang masih sanggup dan mampu memperhatikan atau mengelola budaya adat Gowa tanpa campur tangan dari pemerintah setempat,” kata Ibrahim kepada Holopis.com, Senin (26/12).

Ia meminta agar Pemda Kabupaten Gowa bisa menghormati sikap dan keputusan masyarakatnya sendiri. Sebab, mereka juga memiliki saham besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“NKRI berdiri dari deretan catatan sejarah, tentunya banyak melibatkan beberapa tokoh pejuang kemerdekaan baik dari masyarakat agama, pemuda atau pemudi, serta budayawan yang banyak menyumbangkan buah pikiran untuk negara tercinta,” tegasnya.

Kemudian, ia juga khawatir, alih fungsi museum kerajaan Raja Gowa Balla Lompoa tersebut membuat kesakralan dan kearifan lokal tersebut tergerus.

“Poin penting Adat budaya masyarakat Gowa harus dipertahankan dan diterapkan baik dari segi etos dan estetiknya serta benda sejarah yang sakral peninggalan oleh leluhur,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, bidang advokasi Laskar Batupute Sulawesi Selatan, Riswan Akku menyatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan konflik yang ada dalam pengelolaan Balla Lompoa Gowa.

Menurutnya, cagar budaya bukan solusi untuk sebuah peninggalan leluhur yang ada di tanah Sulawesi, meskipun menjadi pemanis. Sebab, tujuan cagar budaya adalah hanya sekedar untuk memperkenalkan budaya secara internasional. Namun tendensi pelemahan serta pengikisan hingga hilangnya marwah budaya akan menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat.

“Secara kelembagaan Laskar Batupute Sulsel menolak Pengalihan fungsi Balla Lompoa menjadi cagar budaya,” kata Riswan.

Lalu, ia menyarankan kepada Pemda Kabupaten Gowa untuk mengurungkan niatnya itu, sehingga tidak ada konflik sosial yang seharusnya tidak perlu.

“Jika hal tersebut tidak diindahkan, maka yakin dan percaya masyarakat yang cinta akan peninggalan leluhur akan melakukan tindakan yang pastinya mereka anggap benar,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral