HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan penghentian ekspor untuk berbagai komoditas lainnya seperti yang sudah dilakukan terhadap nikel dan bijih bauksit.

Jokowi menegaskan, langkah tersebut akan dipercepat termasuk untuk berbagai industri yang baru saja bertumbuh di dalam negeri.

“Untuk komoditas lain semuanya dikalkulasi dihitung mengenai kesiapan industrinya. Begitu industrinya setengah siap, ga usah harus siap, setengah siap langsung kita hentikan. Kita paksa untuk segera industrinya diselesaikan,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (21/12).

Jokowi kemudian membantah kebijakan pelarangan ekspor tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang tertutup. Justru, pemerintah Indonesia mengharapkan masih adanya kerjasama namun, dengan konsep yang berbeda.

“Kita ingin yang namanya pajak di dalam negeri, yang namanya PNBP ada di dalam negeri, kalau kita ikut join yang namanya deviden itu ada dalam negeri, yang namanya royalti ada dalam negeri. Yang namanya kesempatan kerja itu ada dalam negeri,” tukasnya.

“Yang kita inginkan itu masa ga boleh kita akan terus,” sambungnya.

Jokowi kemudian mengingatkan para anak buahnya untuk tidak ragu menjalankan kebijakan yang telah diputuskannya tersebut dan siap menghadapi resiko yang akan terjadi.

“Biasanya awal-awal memang terjadi penurunan ekspor. Biasanya. Tapi begitu nanti begitu tahun kedua tahun ketiga dan keempat itu mulai keliatan lompatannya. Itu pengalaman kita di nikel seperti itu. Jadi jangan ragu-ragu saya sampaikan kepada para menteri jangan bimbang mengenai policy ini. Jadi kita harus yakin,” pungkasnya.