HOLOPIS.COM, BALI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut puluhan rumah mengalami kerusakan akibat bencana gempa berkekuatan 5,2 Magnitudo yang terjadi di wilayah Karangasem, Provinsi Bali pada Selasa (13/12).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 34 rumah yang rusak tersebar di beberapa Kecamatan.

“Sebanyak 34 rumah warga mengalami kerusakan yang dipicu fenomena geologi,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (14/12).

Abdul menjelaskan, sebaran kerusakan rumah warga teridentifikasi di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang dan Bebandem.

“Selain kerusakan, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa yang dipicu gempa dengan pusat 23 km timur laut Karangasem,” ungkapnya.

Menurut Abdul, korban gempa tersebut terluka akibat terkena air panas karena panik saat gempa. Kedua warga tersebut telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem.

Gempa susulan atau aftershock termonitor sebanyak 21 kali dengan magnitudo terbesar 4,5. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thurst. Dilihat dari analisis mekanisme sumber gempanya, terjadi mekanisme pergerakan naik.

Guncangan gempa yang dirasakan warga Karangasem, Provinsi Bali, juga dirasakan warga di kabupaten lain, bahkan hingga mereka yang berada di Nusa Tenggara Barat. BMKG merilis intensitas kekuatan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Karangasem III – IV MMI, Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Barat III MMI, Tabanan, Kuta, Buleleng dan Lombok Timur II MMI.