HOLOPIS.COM, JABAR – Aksi teror yang dilakukan di halaman Polsek Astana Anyar diduga dilakukan oleh eks napi terorisme yang telah bebas sebelumnya.

Berdasarkan informasi yang didapat dari sumber Holopis.com, plat kendaraan motor Shogun bodong berwarna biru tersebut awalnya adalah milik seseorang bernama Boby.

“Motor tanpa surat alias bodong, dan pemilik plat nomor tersebut sudah 20 Tahun pindah dari alamat JL Venteran Kec. Serengan Surakarta,” ujar sumber Holopis.com, Rabu (7/12).

Sementara untuk kepemilikan fisik motor itu, awalnya merupakan milik mantan napi terorisme bernama Giyanto yang kemudian dijual kepada Hilmi seharga Rp900 ribu.

“Setelah itu motor di gunakan oleh Agus muslim eks napiter untuk bekerja di Parkiran Mie Gacoan belakang Manahan,” kembali sebut sumber.

Namun, saat ini keberadaan Agus Muslim menurut keterangan istrinya sudah menghilang sejak sebulan yang lalu.

Dari info terakhir, motor tersebut kemudian di gunakan oleh Ibrahim yang juga merupakan mantan napi teroris dari jaringan JAD Bandung. “Saat ini masih didalami apakah pelaku adalah ibrahim atau Agus Muslim,” imbuh sumber.

Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di halaman Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada pukul 09.00 WIB, Rabu (7/12). Aksi tersebut masuk dalam kategori lone wolf, sebab dilakukan sendiri dengan meledakkan tubuh di area kantor polisi.

Yang menarik, terparkir sepeda motor bebek merk Suzuki Shogun keluaran 2001 yang diduga kuat milik pelaku. Di sepeda motor itu terdapat stiker logo ISIS dan sikap pelaku di balik aksi terorismenya itu.

Pelaku menuliskan statemen bahwa “KUHP = Hukum Syirik / Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan : QS 9 : 29”.

Sepeda motor berkelir biru itu diketahui memiliki nomor polisi AD 5055 NS atas nama Boby Ari Setiawan. Menurut penelusuran redaksi Holopis.com, Boby adalah alumni dari Institut Seni Indonesia Surakarta dengan status strata 1 (S1) angkatan tahun 2001.