HOLOPIS.COM, JAKARTA – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang melaporkan, aktivitas erupsi dan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru masih cukup tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak berdasarkam laporan yang diterima dari Badan Geologi Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Wawan mengungkapkan erupsi gunung Semeru yang disertai luncuran APG, terjadi pada Minggu (4/12) sekitar pukul 02.46 WIB.

Dalam laporan yang diterima itu, APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

“Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan,” jelas Wawan, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Minggu (4/12).

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut (mpdl), berstatus level III (Siaga) terhitung sejak 16 Desember 2021. Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB terekam 8 kali gempa letusan, 1 kali gempa awan panas guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.

“Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas,” katanya.