HOLOPIS.COM, JAKARTA – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan, ada 11 desa di Kabupaten Cianjur yang masuk dalam zona sistemik aktif gempa.

“Kami menyebut nama desa dan jangan disalah-artikan seluruh desa itu masuk zona ini, tidak sama sekali hanya sebagian dari desa itu, sebagian yang mana? silakan nanti dilihat pada peta batas desanya,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Jumat (2/12).

Dari skenario yang dibuat BMKG, ada 10 desa di wilayah Kecamatan Cugenang yakni Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya.

Kemudian Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan. Satu desa lagi masuk ke wilayah Kecamatan Pacet, yakni Desa Ciherang.

Jarak 11 desa tersebut dari zona pusat gempa susulan berkisar 500 meter sampai 6,51 kilometer. Adapun wilayah yang perlu dikosongkan akibat masuk zona seismik aktif gempa susulan sistem sesar Cimandiri lebih kurang 51,7 kilometer persegi. Hal ini berdasarkan skenario antisipasi gempa bumi dengan sumber gempa di Kabupaten Cianjur.

Dari data BMKG per 2 Desember 2022 pukul 18.00 WIB, ada 374 kali gempa susulan yang semakin melemah dengan magnitudo terbesar 4,2 dan magnitudo terkecil 1,0.