HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Bharada Richard Eliezer mengakui bahwa dirinya sempat mendapat perintah khusus dari Putri Candrawathi usai insiden.
Dimana instruksi tersebut diketahui adalah menghapuskan sisa sidik jari milik suaminya, Ferdy Sambo, yang ada di sejumlah barang pribadi milik Yosua. Padahal, seluruh barang pribadi milik Yosua yang ada di rumah Saguling, sudah sempat dibawa seluruhnya ke lokasi kejadian di Duren Tiga.
“Lalu Ibu itu memanggil kami bertiga, saya, Bang Ricky, dan Om Kuat ke lantai dua, Saguling. Lalu ibu Putri ini bilang ke saya sama Ricky, ‘Dek, nanti kalian berdua pergi pakai mobil ke posko, ambil barang-barang almarhum, bawa lagi ke rumah Saguling, nanti naikkan lagi ke lantai dua ruang kerja,” kata Richard dalam kesaksiannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (1/12).
Richard yang tidak mengetahui maksud perintah Putri Candrawathi itu pun kemudian hanya bisa menurutinya.
“Sampai antar ke lantai dua, baru Ibu bilang, ‘nanti pakai sarung tangan, ya’, sarung tangan karet sama Om Kuat juga. Kami bertiga disuruh Ibu PC untuk membersihkan barang almarhum ini, di-laundry untuk baju-bajunya jadi diplastikkan,” ungkapnya.
Selain itu, Putri juga memerintahkan Richard dan Ricky untuk menggunakan disinfektan dan hand sanitizer terhadap barang-barang Yosua yang lain demi menghilangkan sidik jari Ferdy Sambo.
“Kata Ibu, Bapak sempat memegang barang-barang almarhum, jadi mau menghilangkan sidik jari Pak FS,” bebernya.