HOLOPIS.COM, JAKARTA – Influencer Gita Savitri baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan netizen setelah menyebut Qatar memanfaatkan budaya negara untuk membenarkan homophobia. Penulis opini dan aktivis muda, Kalis Mardiasih pun membahas tentang kebaikan-kebaikan Gita di akun media sosial pribadinya.

Kalis menyebutkan, Gita seorang yang memiliki ketangguhan dan kemauan untuk belajar dengan konsisten.

“Yang membuat Gita mudah dikagumi dan dihormati menurutku adalah ketangguhannya untuk pergi dari zona nyaman. Kemauannya untuk belajar tentang pengalaman kelompok rentan sangat besar dan konsisten” tulis Kalis dalam unggahannya di akun Instagram pribadi yang dikutip Holopis.com, Senin (28/11).

“Gita memilih untuk berani menyatakan pilihan hidupnya yang tidak populer, yang ia tahu tak sesua dengan keinginan banyak orang, tapi ia memilih untuk hidup dengan tidak dikontrol bahkan tidak untuk ditindas keinginan orang,” lanjutnya.

https://www.instagram.com/p/CldvSZIS0n9/?utm_source=ig_web_copy_link

Selain itu, Kalis bahkan sempat menyebut bahwa Gita membuat celengan abadi dalam upaya pemulihankorban kekerasan yang bernama ‘Kawan Puan’.

“Tiga tahun lalu, Hannah Al Rashid, Gita, dan banyak teman lainnya, membuat celengan abadi untuk pemulihan korban kekerasan, namanya Kawan Puan. #KawanPuan sudah membantu 250+ korban KS lewat berbagai Lembaga layanan pendamping korban se-Indonesia,” ujar Kalis.

Aktivis kelahiran 1992 itu bahkan juga menyebut bahwa Gita merupakan seorang pekerja keras dan selalu terganggu dengan aksi-aksi diskriminatif.

“Gita yang pekerja keras, terkadang memaksa dirinya terlalu keras untuk berpikir, tetap produktif berkarya padahal ngantor seharian, dan Gita yang selalu terganggu dengan aksi-aksi diskriminatif yang membahayakan hidup manusia lain,” lanjutnya.

Unggahan Kalis itu pun diunggah ulang oleh Gita, ia menyebutkan bahwa sikap Kalis mencerminkan keindahan islam.

“Ada yang katanya sedangmenyebarkan kebenaran agamanya tapi maki-maki kayak orang bar-bar gak beradab. Ada yang kayak Kalis, gak usah cape nyap-nyap maki-maki, sifat dan sikapnya udah sangat mencerminkan keindahan islam,” tulis akun Instagram @gitasav yang dikutip Holopis.com, Senin (28/11).

Seperti yang diketahui, Gita Savitri ramai diperbincangkan dan dikritik netizen akibat opininya tentang aksi tutup mulut pemain Timnas Jerman, Die Mannschaft. Halitu disebut sebagai simbol protes terhadap larangan atrbut LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar.

Gita menyebut bahwa Qatar homophobia, membuatnya seolah membenarkan LGBT.