HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyarankan agar Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengambil sikap tegas dan profesional dalam mengatasi polemik di internal organisasinya. Salah satunya adalah terakit dengan saling serang antara Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dengan bekas Kadiv Propam dan Karo Pamonal, yakni Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan.
“Ketimbang jadi bola liar, sebaiknya Kapolri pak Jenderal Sigit ambil sikap tegas, tuntaskan segera kasus ini agar tidak menjadi bom waktu bagi institusi Polri yang kita cintai,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (26/11).
Salah satu langkah yang bisa diambil oleh Kapolri adalah dengan membentuk Tim Khusus (Timsus) yang dipimpin langsung oleh Kapolri, untuk membuktikan apakah benar ada backingan tambang ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur seperti yang ditudingkan Aipda (purn) Ismail Bolong kepada Kabareskrim atau tidak.
“Isu ini bisa sangat mengganggu kinerja Polri nanti, ya menyangkut kepercayaan publik kalau benar jenderal Polri jadi backingan bisnis tambang ilegal. Pak Kapolri sebaiknya bentuk Timsus agar ini cepat clear,” tuturnya.
Sekedar diketahui, bahwa antara Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto terlibat saling tuding dengan Hendra dan Sambo terkait dengan setoran duit miliar rupiah dari bisnis tambang batubara ilegal di kawasan Kabupaten Kukar. Bahkan jenderal bintang tiga itu telah membantah apa yang pernah ditudingkan oleh Ismail Bolong beberapa waktu yang lalu.
Kasus ini mencuat setelah ada testimoni dari Ismail Bolong yang mengaku menjadi pengepul dari bisnis tambang ilegal itu, hingga menyetor uang Rp6 miliar rupiah kepada Kabareskrim sebagai bentuk koordinasi dengan aparat Kepolisian mengamankan bisnis haram itu.