HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jaksa penuntut umum menghadirkan ajudan dari Ferdy Sambo, Adzan Romer sebagai saksi di persidangan pembunuhan berencana dengan terdakwa Ferdy Sambo serta Putri Candrawathi.
Dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11), Romer pun mengungkapkan keberadaan Putri Candrawathi pada saat proses pembunuhan terhadap Brigadir Yosua berlangsung di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dimana hal tersebut diketahui ketika dirinya mendengar tangisan Putri Candrawathi pasca penembakan.
Saat masuk ke dalam rumah, Romer pun sempat melihat jenazah Yosua sudah tergeletak di dekat tangga. Selain itu, dirinya melihat Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Ferdy Sambo, dan Kuat Ma’ruf, namun tidak dengan Putri.
Mendengar pengakuan tersebut, hakim langsung mencecar Romer mengapa bisa mengetahui Putri ada di dalam kamar.
“Terdengar suara ibu menangis,” jawab Romer dalam persidangan seperti dikutip Holopis.com.
Tak hanya itu, hakim kembali mencecar Romer mengenai kondisi pintu kamar Putri pasca insiden penembakan terjadi. Romer pun mengungkapkan, posisi Putri di kamar dengan pintu terbuka itu bisa melihat jenazah Yosua. Dia juga menilai Putri bisa melihat peristiwa penembakan itu dari kamar jika pintu kamar terbuka dengan posisi kamar yang lurus dengan posisi jenazah.
“Kamar ibu lurus dengan tangga. Kalau pintunya terbuka bisa Yang Mulia. Dan posisinya lurus,” ungkapnya.