HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan rangkaian G20 yang berlangsung di Bali dalam beberapa waktu mendatang dinilai berbeda dengan kegiatan tahun sebelumnya.
Wakil Presiden ke-10, Jusuf Kalla bahkan sampai pesimis bahwa Presidensi G20 yang dipegang Indonesia kali ini akan memiliki persoalan yang terbilang rumit.
“Pertemuan G20 dua minggu lagi, pertemuan G20 paling dilematis. Mungkin yang paling ‘ribet’,” kata pria yang akrab disapa JK tersebut, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (3/11).
Dari pengalamannya mengikuti KTT G20 di Argentina, kondisi saat ini mulai dari krisis ekonomi dan peperangan dinilai menjadi faktor utama kendala tersebut.
“Amerika bertentangan dengan Turki dan China, Xi Jinping, serta terakhir malah dengan Arab Saudi. Putin bersengketa dengan negara-negara Eropa sehingga terjadilah krisis ekonomi dunia belakangan ini,” terangnya.
Meski berharap Jokowi bisa tetap konsisten sebagai mediator, JK melihat perseteruan antara Rusia dengan Amerika akan tetap menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut.
“Kita malah mengharapkan Indonesia bisa mendamaikan dengan baik para kepala negara anggota G20, misalnya Putin dengan Biden. Walaupun pastinya itu bukanlah hal yang mudah,” terangnya.
JK kemudian juga menjelaskan bahwa pertemuan G20 nanti bisa menjadi kunci dari berbagai permasalahan perekonomian, seperti inflasi, krisis gandum, dan energi yang tergantung penyelesaian perang Rusia dan Ukraina.
“Bagi Indonesia, tentu menjadi tantangan dan dilema tersendiri karena ketika Indonesia menjadi Presidensi G20 kebetulan pula konflik-konflik dan dilema antarnegara itu terjadi,” pungkasnya.