Setelah Reformasi Protestan, banyak umat Protestan terus merayakan Hari Semua Orang Kudus. Kaum Metodis pun kemudian merayakannya sebagai hari untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka yang tulus kepada Tuhan atas kehidupan dan kematian orang-orang kudus.
All Saints Day biasanya merupakan Hari Suci Kewajiban bagi umat Katolik, yang berarti bahwa setiap orang di harapkan untuk menghadiri Misa pada hari itu. Mengadakan berjaga dan berdoa untuk semua martir dan orang suci adalah praktik yang biasa di lakukan.
Di komunitas Latin, keluarga mengunjungi kuburan dengan pesta termasuk hidangan favorit almarhum.
Sesuai dengan masing-masing konferensi uskup nasional, negara memiliki berbagai undang-undang dan setiap uskup konferensi memiliki kekuatan untuk mengubah peraturan yang mengatur perayaan dan tanggung jawab Hari Semua Orang Kudus.
Di pengertian lainnya, perayaan yang dalam bahasa Latin disebut Sollemnitas Omnium Sanctorum ini adalah suatu perayaan keagamaan yang dirayakan di sebagian Kekristenan Barat, dan pada hari Minggu pertama setelah Pentakosta di Kekristenan Timur, untuk menghormati semua orang kudus baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal.