Berita Holopis HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jika Sobat Holopis membuka Google Search hari ini di wilayah Indonesia, maka kamu akan dipertontonkan dengan perubahan logo utama mereka menjadi gambar karikatur unik tempe mendoan. Di sana ada ibu-ibu yang sedang menyodorkan jajanan tempe mendoan, ada abang-abang tukang gorengan, proses pemotongan tempe dan juga tiga buah potongan icon tempe.

Lantas mengapa tempe mendoan tiba-tiba muncul di dalam Google Doodle. Berdasarkan hasil reverensi di Google.com/Doodles, karikatur tempe mendoan itu adalah buah karya ilustrator asal Indonesia bernama Reza Dwi Setyawan yang berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.

Sekedar diketahui saja Sobat Holopis, bahwa Tempe Mendoan merupakan warisan budaya takbenda (WBTb) setelah ditetapkan dalam Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Jakarta, 26-30 Oktober 2021. Dan penetapan tempe mendoan sebagai warisan budaya tak benda ditetapkan pada tanggal 29 Oktober.

Apa itu tempe mendoan ?

Tempe Mendoan adalah sebuah kudapan yang tergolong dalam kategori protein nabati bergizi. Bahan bakunya adalah dari tempe yang meripakan kedelai hasil fermentasi, makanan ini sudah berusia 400 tahun, ia merupakan makanan khas dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Karena bahan bakunya adalah berasal dari tempe, mendoan ini lebih kepada tempe yang diberikan terigu yang sudah diberikan bumbu seperti garam dan bawang putih. Kemudian ia digoreng. Biasanya, tempe mendoan dihidangkan dengan cocolan sambal kecap atau cabai rawit saja.

Sementara itu, tempe sebagai bahan utama pembuatan mendoan pertama kali didokumentasikan pada tahun 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, dan tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa, ditulis dalam bentuk syair dan diterbitkan pada tahun 1814.

Bagi Sobat Holopis yang penasaran dengan kelezatan tempe mendoan, kamu bisa membuatnya dengan mengikuti RESEP : Tempe Mendoan Ala Warung Sawah.

Seputar Tempe

Orang-orang di seluruh dunia biasanya mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging, dipadukan dengan nasi dan sayuran. Ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan usus dan otak. Kaya akan nutrisi seperti protein, serat, prebiotik, dan vitamin B12, makanan berbahan dasar kedelai yang diproses secara minimal ini menjadi pilihan populer bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan muncul di kalangan pecinta kesehatan di seluruh dunia. Berbagai daun dapat digunakan untuk membungkus tempe selama fermentasi. Daun waru, jati, dan jambu adalah beberapa yang tertua, sedangkan daun pisang adalah yang paling populer di Indonesia.

Ada banyak cara untuk mengkonsumsi Tempe, tetapi karena rasanya yang enak, ‘tempe goreng’ atau tempe goreng telah menjadi hidangan tempe yang paling populer. Tempe goreng biasanya dipadukan dengan berbagai jenis sambal (ditumbuk dan dibumbui cabai) dan kecap manis (kecap manis yang terbuat dari kedelai yang difermentasi). Bahkan di Indonesia, tempe bisa menjadi lauk pauk bersama nasi hangat.

Tergoda untuk mencoba tempe? Silakan, beri sedikit rasa.

Mengapa Reza membuat tempe untuk karikatur Google Doodle, ternyata Google sebagai platform penanyangnya pun mencatat ulasan alasan tersebut. Berikut adalah Q&A seputar Tempe Mendoan untuk Google Doodle dari sang kreator

Tanya Jawab Artis Tamu bersama Reza Dwi Setyawan

Doodle hari ini diilustrasikan oleh seniman tamu asal Semarang, Jawa Tengah, Reza Dwi Setyawan . Di bawah ini, ia membagikan pemikirannya di balik pembuatan Doodle ini:

Q. Mengapa topik ini bermakna bagi Anda secara pribadi?
A: Sebagai orang Indonesia, hampir setiap hari saya makan tempe di piring makan saya—terutama tempe mendoan sebagai lauk. Memiliki kesempatan untuk membuat ilustrasi tentang sesuatu yang sangat dekat dengan saya tentu sangat menarik. Ada emosi dan pengalaman sehari-hari yang saya coba tangkap dalam karya seni.

Q. Apa pemikiran pertama Anda ketika didekati tentang mengerjakan Doodle ini?
A: Membuat Doodle untuk Google mungkin merupakan impian semua ilustrator di seluruh dunia. Dan saya menjadi salah satu ilustrator yang mendapat kesempatan, jadi tentu saja saya sangat senang. Aku masih tidak percaya. Wow!

Q. Apakah Anda mendapat inspirasi dari sesuatu yang khusus untuk Doodle ini?
A: Karena Tempe ada di sekitar saya, saya mengilustrasikan apa yang saya lihat setiap hari—bagaimana kami berinteraksi dan menghadapi hidangan tersebut setiap hari.

Q. Pesan apa yang Anda harap diambil orang dari Doodle Anda?
A: Saya berharap tempe lebih dikenal di luar Indonesia. Tempe merupakan makanan sederhana dengan manfaat yang luar biasa.