HOLOPIS.COM, TRENGGALEK – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto menemui para korban banjir Trenggalek yang berada di posko pengungsian.

Dalam kunjungannya, Suharyanto memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp250 juta dan bantuan pangan sebesar Rp100 juta untuk para korban.

“Membantu masyarakat pada tahap-tahap penanganan bencana khususnya tanggap daruat dengan memberikan dana operasional 250 juta rupiah dan logistik kebutuhan pokok senilai 100 juta rupiah serta satu unit perahu karet,” kata Suharyanto, kepada Holopis.com, Jumat (21/10).

Wilayah Kabupaten Trenggalek diketahui telah mengalami banjir sejak Selasa (18/10) dan merendam 11 kecamatan serta mengakibatkan 2.640 KK / 7.440 jiwa terdampak.

Suharyanto kemudian mengimbau agar perihal pendataan dipercepat karena menyangkut pemberian bantuan kepada warga terdampak. Pasalnya, BNPB akan mengajukan total rumah rusak yang mendapatkan bantuan untuk dibangun kembali akibat banjir.

“Pendataan rumah yang harus dibangun kembali oleh pemerintah merupakan tanggung jawab dan tugas kita, BNPB akan memberikan 50 juta rupiah bagi rumah yang alami rusak berat, untuk rusak sedang dan ringan akan ditangani oleh pemerintah provinsi dan kabupaten,” imbuhnya.

“Pengajuan dibuat cepat dan sesuai ketentuan dan dikomunikasikan langsung kepada BNPB, karena pengajuan ini akan diverifikasi, dicek oleh BPKP dan BPK sesuai ketentuan dan aturan,” sambungnya.

Suharyanto kemudian menjelaskan, setelah selesai tanggap darurat akan masuk tahap rehabilitasi dan rekonstuksi, perlu adanya kolaborasi pentaheliks untuk mensukseskan penanganan bencana.

“Perlunya kerja sama erat semua pihak dengan target rehabilitasi daan rekontruksinya berhasil, mitigasinya dilaksanakan juga dengan baik, targetnya paling tidak, tidak terjadi banjir jika terjadi berkurang,” terangnya.