HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengaku kesal ketika sampai dengan saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berobat di luar negeri ketimbang dalam negeri.
Dari situ saja, Jokowi mengungkapkan ada uang besar miliaran rupiah yang seharusnya masuk devisa dalam negeri, namun dibawa ke luar negeri.
“Saya juga kaget, masyarakat kita yang periksa ke luar negeri setahun itu kita habis 6 miliar lebih sedikit, USD6 miliar, berarti hampir Rp100 triliun. Ada yang ke Singapura, ada yang ke Malaysia, ada yang ke Jepang,” kata Jokowi dalam keterangan yang diterima Holopis.com (7/10).
“Hati-hati devisa kita tersedot hampir Rp100 triliun,” sambungnya.
Jokowi kemudian merasa heran ketika pilihan berobat dalam negeri karena penilaian kondisi pelayanan kesehatan dalam negeri tidak maksimal.
“Karena masyarakat yang memandang di dalam negeri, entah rumah sakitnya, entah alkesnya yang mungkin dianggap belum siap, atau lebih baik ke luar [negeri] daripada kita,” tukasnya.
Dengan penilaian seperti itu, Jokowi kemudian menegaskan bahwa kondisi tenaga kesehatan di Indonesia sudah sangat mumpuni.
“Padahal dalam kenyataannya, SDM-SDM kita juga tidak kalah di bidang kedokteran,” klaimnya.