HOLOPIS.COM, JAKARTA – Persis Solo secara resmi telah mengeluarkan lima tuntutan menyikapi tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan lebih dari 130 korban jiwa.
Dilansir Holopis.com dari situs resmi Persis Solo, Jumat (7/10), pihak klub menuntut adanya pertanggungjawaban dengan segera dari pihak yang terlibat.
Selain itu, Persis Solo juga menuntut adanya reformasi sistematik demi perubahan, agar tragedi Kanjuruhan tak terulang lagi di kancah sepakbola dalam negeri.
Berikut ini lima tuntutan yang resmi dilontarkan ofisial klub Persis Solo.
- Adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
- Adanya pihak yang harus bertanggungjawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
- Peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat.
- Adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
- Jika tuntutan tersebut urung bisa dipenuhi, PERSIS mengajukan opsi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub.