HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menilai bahwa Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris gagal mengendalikan penonton yang masuk ke lapangan, hingga akhirnya terjadi kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan.
“Tak ada kegiatan di luar Laws of The Game, tapi di menit tujuh pasca laga berakhir supporter turun dari tribun timur. Ini supporter turun yand diwawancarai mengatakan, mereka mau ngucapin selamat, namun steward terlambat menghalau penonton,” ungkap Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com dalam sesi konpers, Selasa (4/10).
Lanjutnya, Erwin Tobing menjelaskan bahwa turunnya supporter yang telat dihalau steward kemudian diikuti supporter lainnya.
“Lalu keamanan turun untuk menembak gas air mata. Kami lihat LOTG, lihat pintu tak dibuka pada menit 80. Ada kesalahan panpel,” tambahnya.
Atas hal itu lah, kemudian Komdis PSSI menyatakan bahwa Ketua Panpel Arema FC bertanggung jawab atas kelancaran event ini.
“Dia harus jeli, cermat dan siap dengan kemungkinan yang terjadi. Tetapi Ketua Panpel tak melaksanakannya. Gagal mengantisipasi kerumunan orang yang datang,” katanya.
“Padahal ada steward. Ada harus yang disiapkan. Pintu seharusnya dibuka, ini malah ditutup. Itu jadi perhatian kita, penerangan pun juga. Saudara Abdul Haris sebagai Ketua Panpel Arema FC tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup,” tukasnya.