HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengakui bahwa sampai dengan saat ini dirinya kerap menerima komplain dari investor asing, maupun para turis luar negeri mengenai kondisi perijinan di Indonesia.
Dengan banyaknya komplain tersebut, Jokowi kemudian mengungkapkan dirinya sudah pada taraf malu ketika belum ada perubahan yang bisa dilakukan dirinya bersama anak buahnya untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
“Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah. Saya terus terang dapat suara-suara seperti itu, sudah malu juga,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Minggu (11/9).
Jokowi kemudian membandingkan kondisi perijinan visa maupun Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) di Indonesia dengan negara lain yang terbilang lebih maju.
“Mestinya, kalau saya lihat negara-negara yang majunya cepat itu, jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya KITAS—kalau kita ya—mereka melihat itu,” klaimnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian meminta para pembantunya itu untuk melihat standar dari para investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Jika besar, Jokowi pun berharap agar ada perbedaan perlakuan dalam memberikan pelayanan.
“Kalau dia investor, investasinya berapa sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa sih?,” tukasnya.
Jokowi pun kemudian lagi-lagi menyalahkan kinerja anak buah Yassona Laoly di Dirjen Imigrasi ketika nilai investasi di Indonesia belum berkembang maksimal sampai saat ini.
“Oleh sebab itu, saya cek ini kenapa kita menjadi tidak menarik? Salah satunya, bukan salah satunya, yang paling gede kontribusinya, yaitu urusan imigrasi kita yang memang masih gaya lama. Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita,” pungkasnya.