HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengimbau kepada pemerintah lebih memilih introspeksi diri ketimbang hanya mengejar peretas yang mengklaim membocorkan data rahasia negara.
“Lebih baik pemerintah introspeksi diri. Jika memang datanya bocor, seharusnya lekas perbaiki, karena ini menyangkut kredibilitas,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Sabtu (10/9).
Menurutnya, peretasan merupakan salah satu ancaman yang tak bisa dipungkiri, apalagi ketika berhubungan dengan digitalisasi data.
“Yang namanya hacker kan rata-rata iseng, ada yang biasa-biasa saja dan ada juga yang meresahkan. Tapi jika ini menyangkut data rahasia ya sebaiknya segera tutup celahnya,” ujarnya.
Tokoh agama asal Kota Malang itu mengharapkan agar pemerintah menjadikan insiden peretasan atasnama Bjorka sebagai bahan evaluasi.
“Jika peretasan itu terjadi, sebaiknya pemerintah segera perbaiki dan jadikan ini pelajaran berharga,” tandasnya.
Pun demikian, ia mendukung jika aparat keamanan mengambil tindakan hukum terhadap peretas itu.
“Silakan tangkap dan beri pelajaran bahwa pencurian data memang ada konsekuensi hukum. Tapi mohon jangan berhenti di situ, pastikan celah kebocoran data ini diperbaiki,” tandasnya.
Sebelumnya, peretas dengan identitas Bjorka mengklaim telah membocorkan data rahasia transaksi data Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Presiden melalui kantor Sekretariat Negara.
Bahkan baru-baru ini, ia membuka identitas Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate sebagai ucapan ulang tahun untuk politisi Partai NasDem itu.
Pun demikian, identitas Johnny hanya sebatas nama saja, yakni Johnny Gerard Plate. Sementara data lainnya disensor.