HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat politik, Rocky Gerung, menyatakan bahwa safari politik yang dilakukan PDI Perjuangan menyalahi demokrasi.
“Jadi ini safari politik untuk menyelewengkan dasar pengertian dasar dari demokrasi, itu kebohongannya disitu,” kata Rocky Gerung di kanal Youtube Rocky Gerung Official, seperti dikutip Sabtu (27/7).
Menurutnya, partai yang diketuai Megawati itu, hanya perlu mencari lawan politik yang mendapatkan perolehan ambang batas di bawahnya.
“PDIP kan sudah dapat 20%, jadi ya tinggal cari yang 19% yg pasti akan dikalahkan,” ucapnya.
Hal tersebut, menanggapi usulan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti oleh 2 paslon saja.
“Dalam situasi ketika pemulihan ekonomi belum sepenuhnya pulih, dan ketidakpastian global, maka Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran. Pasangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerja sama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon,” jelas Hasto dalam keterangan persnya, (25/8).
Selanjutnya, Rocky Gerung mengatakan, bahwa berarti rencana tersebut sedang berjalan diam-diam.
“Iya, tapi usulan yang diucapkan itu artinya proyek sudah sedang berjalan itu, kira-kira begitu dan kasak-kusuk sudah pasti sudah jalan,” ucap Rocky.
Kemudian, ia menyebutkan safari politik yang dilakukan partai tersebut bertujuan untuk mencari lawan untuk disandingkan dengan calon PDIP.
“Ini hal yang seperti ini, kan, menyembunyikan strategi buruk yang disembunyikan padahal dari awal kita sudah tahu maksudnya. Ini PDIP bersafari untuk cari sandal jepit, itu kira-kira kan, karena dianggap nanti disandingkan dengan sandal jepit,” jelasnya.
Menurut akademisi itu, strategi PDIP sebenarnya sudah diketahui partai lain, termasuk Nasdem yang merupakan parpol pertama yang dikunjungi PDIP dalam safari politiknya
“Ini itu juga terbaca pasti oleh terutama PKS dan Demokrat, dan Nasdem juga mungkin merasa oke kalau begitu kita mau ditipu dong,” tuturnya.