HOLOPIS.COM, TANGERANG – Dalam pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, PT Sinar Harapan Plastik (SHP) menghadirkan motor Honda Forza 250.

Tapi, motor yang satu ini bukan untuk dinaiki orang dewasa melainkan khusus untuk anak – anak. Karena, Honda Forza 250 tersebut merupakan versi mainan yang mirip dengan aslinya.

PT SHP mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan lisensi resmi dari prinsipal Honda di Jepang untuk, membuat mainan motor tersebut.

“Dengan adanya lisensi dari Honda ini, artinya kita boleh pakai desain dan kita boleh produksi (Honda Forza 250) dalam skala mainannya. Ini lisensi langsung dari (Honda) Jepang,” kata Direktur Utama SHP, Hary Tio (17/8)

Honda Forza 250 versi mainan ini, diperuntukkan bagi anak usia 3 – 7 tahun. Hary menambahkan, mainan ini bisa jadi medium bagi orang tua untuk menjalin kedekatan emosional dengan anaknya melalui hobi yang serupa.

“Kita ingin anak-anak semua senang mengikuti orang tuanya. Karena anak-anak cenderung mengikuti orang tuanya. Orang tuanya punya apa, dia ingin. Kita ingin mewujudkan itu,” ujarnya.

Hary juga mengungkapkan, mainan tersebut diproduksi langsung di pabrik SHP yang ada di Jakarta dan kendal Jawa Tengah.

Harganya, dibanderol mukai dari Rp 900 ribuan hingga Rp 1 jutaan tergantung dari voltase yang digunakan.

“Untuk harganya, selama pameran, yang 12 volt Rp 1.100.000 dan untuk yang 6 volt itu Rp 936 ribu. Kalau yang 12 volt itu biasanya buat anak usia 12 tahun ke atas, karena mereka lebih senang speed dan mainnya di outdoor. Kalau yang 6 volt kebanyakan mainnya di rumah,” jelas Hary.

“Motor mainan ini juga bisa maju mundur dan juga ada lagunya. Lagunya kita pakai lagu-lagu Indonesia dan sudah berlisensi, kayak lagu bintang kecil, balonku,” lanjut Hary.

Dari segi keamanannya, pihak SHP juga sudah memikirkannya dengan pembatasan kecepatan saat digunakan oleh anak – anak.

“Makanya speed-nya dibatasi, sampai 15 km/jam saja untuk yang 12 volt, dan 9-10 km/jam untuk yang 6 volt. Kemudian dia punya fitur, waktu ngecas sistemnya harus mati semua. Kemudian untuk pengereman, kalau gas diangkat itu langsung ngerem otomatis,” jelas Hary.