Selain itu, masyarakat juga harus tetap waspada potensi cuaca ektrem yang bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba.

“Masyarakat juga diimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan,” katanya.

Kondisi Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.69). BMKG memprakirakan ENSO Netral akan berlangsung hingga Desember-Januari-Februari 2023.

Indeks IOD bulan pada akhir Juli 2022 menunjukkan kondisi IOD Negatif dan BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga Desember 2022.

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB. Angin Timuran diprakirakan akan tetap aktif hingga Oktober 2022.

Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak aktif hingga awal Agustus 2022.

“Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator hingga pertengahan dasarian II Agustus 2022. Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan menguat hingga Oktober 2022,” katanya.