HOLOPIS.COM, BATURAJA – Sebanyak 4.337 personel dari 13 negara, ikut dalam latihan bersama Super Garuda Shield (SGS) tahun 2022 yang dilaksanakan 1 – 14 Agustus 2022 di di tiga lokasi berbeda yakni Pusat Latihan Tempur di Baturaja, Pusat Latihan Tempur Marinir di Dabo Singkep dan Pusat Latihan Tempur di Amborawang.
“Latihan tahun sebelumnya hanya diikuti dua negara, saat ini diikuti 13 negara,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Rabu (3/8).
Sebanyak 13 negara berpartisipasi dalam latihan bersama itu, termasuk Indonesia. Negara yang terlibat yakni Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, Papua Nugini, Korea Selatan, India, Timor Leste, Kanada, Prancis, Inggris.
Dalam SGS 2022 ini Indonesia mengirim 3.455 personel, dengan rincian ngkatan Darat 1.995 personel, Angkatan Laut 704 personel dan Angkatan Udara 756 personel.
Kemudian ada Amerika Serikat denken jumlah 1.337 personel, Australia sebanyak 91 personel, Jepang sebanyak 110 personel dan Singapura 52 personel.
Semestra itu, negera lainnya hanya mengirimkan ibawah sepuluh personel yang bertindak sebagai pengamat.
Perelengkapan mulai dari senjata dan Alutsista yang digunakan antara lain, TNI (AV-LMU (Astros), AV-RMD, AV- PCC, AV-Meteo, AV-UCF, AV-OFVE, Meriam 105 KH 178, Reo, HELI AH-64 Apache, Heli Bell 412, Heli HS 1311.
Lalu, KRI Makassar 590, KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358, KRI Frans Kaisiepo 368, BMP-3F, Armoured Amphibious Vehicle (LVT-7), Boeing 737
dan F-16.
Amerika Serikat mengerahkan, Himars, Meriam 105 M119, Heli AH-64 Apache, Heli UH-60 Blackhawk, Drone RQ-7 Shadow, Radar Q 50, USS Charleston (LCS-18), USS Green Bay (LPD- 20), Landing Craff Air Cushion (LCAC).
Tidak ketinggalan negara tetanga Singapura yang menerjunkan, RSS Resolution-208, RSS Supreme-73), P-8 Posiedon, SAF C 130 –J dan Meriam Caesar.
Sebagai informasi, SGS 2022 adalah latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade serta menciptakan komunikasi antar personel antar negara dalam suatu operasi latihan.