HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tetap menjadi instrumen pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ia mengatakan, pemulihan ekonomi yang telah berjalan harus tetap dijaga, walaupun dunia saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan akibat perang Rusia dan Ukraina, serta munculnya sejumlah subvarian Covid-19.
“Oleh karena itu, pemerintah tetap melaksanakan PC-PEN. Ini realisasinya sudah 32,2 persen,” kata Airlangga, Selasa (2/7).
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar itu mengatakan, bahwa APBN selama ini telah bekerja keras dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, salah satunya melalui berbagai belanja seperti bantuan sosial, subsidi, dan dukungan untuk dunia usaha.
Dalam situasi pandemi, pemerintah juga telah mengalokasikan dana melalui program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN). Realisasi program PC-PEN tersebut hingga 22 Juli 2022 telah mencapai Rp146,7 triliun atau 32,2 persen dari total anggaran, yakni Rp455,62 triliun.
Adapun untuk program PC-PEN itu sendiri terbagi atas 3 klaster, yang terdiri atas penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
Pada klaster penanganan kesehatan, realisasinya Rp31,8 triliun atau 25,9% dari alokasi Rp122,54 triliun. Dana tersebut utamanya digunakan untuk perawatan pasien, insentif perpajakan atas vaksin dan alat kesehatan, serta penanganan Covid-19 melalui dana desa.
Kemudian, ada klaster perlindungan masyarakat yang terealisasi Rp63,7 triliun atau 41,1% dari alokasi Rp154,76 triliun. Dana itu telah dibelanjakan untuk memberikan program keluarga harapan (PKH), bantuan sembako, bantuan langsung tunai (BLT) desa, dan kartu prakerja.
Terakhir, realisasi untuk klaster penguatan pemulihan ekonomi tercatat Rp51,3 triliun atau 28,7% dari alokasi Rp178,32 triliun. Dana tersebut utamanya untuk program padat karya, pariwisata, pangan, subsidi bunga dan IJP UMKM, dan insentif perpajakan.