HOLOPIS.COM, KUPANG – Hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah masuk musim kemarau 2022. Menurut Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), total sudah 96 persen yang tersebar di 22 zona musim di NTT.

“96 persen wilayah yang sudah memasuki musim kemarau tersebar di 22 zona musim (zom) dari total 23 zom di NTT,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG, Rahmattulloh Adji, Selasa (2/8).

Itu artinya, hanya ada 1 zom di NTT yang belum memasuki musim kemarau yaitu zom 262 di Pulau Timor yang berada di sekitar Kabupaten Kupang bagian utara dan Kabupaten Timor Tengah Utara bagian selatan.

Sudah mulai masuknya musim kemarau ini akan berdampak kekeringan yang akan mengakibatkan kekurangan air bersih. Masyarakat pun diminta untuk antisipasi kondisi tersebut. Salah satunya, dengan menambah persediaan air untuk memenuhi kebutuhan selama musim kemarau.

Kemudian, untuk pertanian bisa mengutamakan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air yang berpeluang memberikan hasil untuk dipanen. Selain itu, masyarakat di NTT juga perlu mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan yang bisa meluas dengan cepat di saat musim kemarau.

“Hindari aktivitas yang memicu titik api di area terbuka sehingga tidak memicu kebakaran hutan dan layan yang akan lebih sulit dikendalikan saat kemarau,” katanya.

Rahmattulloh mengatakan, sementara masyarakat di wilayah yang belum memasuki musim kemarau dapat memanfaatkan potensi curah hujan yang tersisa untuk menambah persediaan air bersih.

Ia mengimbau agar masyarakat dapat menampung air hujan sebanyak mungkin yang bisa dimanfaatkan sepanjang musim kemarau.