Holopis.com HOLOPIS.COM, SULTENG – Lebih dari 300 warga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sampai dengan saat ini masih mengungsi pasca bencana banjir beberapa waktu lalu.

Banjir juga menyebabkan empat orang hilang dan kurang lebih 1.800 jiwa dari 450 KK terdampak.

“Sebanyak 450 unit rumah turut terdampak, 9 di antaranya rusak berat dan 33 lainnya rusak ringan hingga sedang. Kemudian 2 tempat ibadah, kantor Desa Torue, kantor Camat Torue, kantor PDAM, kantor PLN dan tempat pelelangan ikan juga terdampak banjir dengan tinggi muka air antara 30 hingga 90 sentimeter,” kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto (30/7).

Adapun kondisi saat ini banjir telah surut. Jalan lintas trans Parigi menuju Poso maupun sebaliknya sudah dapat dilalui kendaraan dan warga yang mengungsi sebagian telah kembali ke rumah masing-masing.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Parigi Moutong bersama Basarnas, TNI, Polri, instansi terkait dan relawan terus berupaya melalukan pencarian orang yang hilang. Selain itu, tim gabungan juga membantu warga untuk membersihkan sisa puing, lumpur dan sampah yang terbawa banjir bandang.

Suharyanto pun direncanakan akan meninjau langsung kondisi pascabencana banjir yang merenggut nyawa tiga orang warga Kabupaten Parigi Moutong pada Kamis (28/7). Selain 3 korban jiwa, 4 orang lainnya yang dilaporkan hilang masih dalam pencarian.

Di samping itu, kunjungan Suharyanto ini juga untuk memastikan pelaksanaan penanganan darurat bencana banjir bandang dapat berjalan dengan baik dan memprioritaskan kepada keselamatan masyarakat, serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.

“Kami ingin memastikan penanganan darurat bencana banjir bandang di Parigi Moutong berjalan dengan baik. Kami juga ingin memastikan keselamatan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi yang terdampak menjadi prioritas utama,” tukasnya.