HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan riset untuk mengembangkan sistem otonom untuk kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, Budi Prawara berharap, riset yang dilakukan tersebut bisa diterapkan untuk berbagai keperluan. Karena, sudah ada teknologi sistem deteksi, artificial intelligence dan big data.
“Fokus pengembangan sistem otonom dan prototipe yang telah kami kembangkan adalah kendaraan single seater dan rencananya akan dikembangkan ke tipe kendaraan lebih besar dengan kecepatan yang lebih tinggi atau fast and heavy vehicle, dan berkisar antara 9-20 penumpang,” jelas Budi, Rabu (27/7).
Dalam sebuah seminar dengan tema ‘Siapkah Indonesia Beradaptasi dengan Kendaraan Listrik?’, di pameran PEVS 2022, dijelaskan BRIN memiliki fokus pada sistem deteksi objek menggunakan LIDAR, Radar dan Kamera, Sistem Informasi dan Teknologi, C-V2X, Sensor kendaraan dan komputer, dan interaksi manusia dengan kendaraan serta teknologi pengenal suara.
Selain itu, BRIN juga lakukan riset penguasaan teknologi kunci komponen kendaraan listrik. Hal tersebut akan digunakan untuk pembuatan mobil listrik, charging station, baterai, dan sistem manajemen
“Berbagai hasil uji coba riset yang dilakukan dapat disimak melalui channel Youtube BRIN,” ungkap Budi.
Sebagai informasi, bus listrik otonom juga sedang di uji coba pemerintah untuk digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bus tersebut sudah menggunakan teknologi GPS dengan sensor LIDAR, yang bisa mendeteksi kendaraan di sekelilingnya.
Kapasitas bus listrik otonom adalah 15 orang dengan rincian 11 penumpang duduk dan empat penumpang berdiri.