HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan apresiasi kepada Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri yang telah melakukan penangkapan terhadap 8 (delapan) terduga teroris di Nangroe Aceh Darussalam.

“Saya apresiasi Densus 88 menangkap mereka,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (23/7).

Ia berharap agar Densus 88 AT Mabes Polri juga menindak tegas mereka yang menjadi bagian dari afiliasi terorisme dan gerakan radikalisme ekstremisme di Indonesia tanpa terkecuali.

“Karena Densus 88 ini yang sangat kita harapkan supaya lebih bisa sempurna menindak tegas terorisme, termasuk yang sebarkan paham khilafah dan menjadikan Indonesia daulah Islamiyah,” ujarnya.

Pun demikian, ia menilai bahwa masyarakat Aceh adalah kelompok masyarakat yang cukup taat dengan ajaran agama Islam, namun sayangnya cenderung mudah sekali dipengaruhi oleh paham yang membawa-bawa brand primordialisme, sehingga kelompok teroris menilai Aceh adalah target empuk untuk menyebarkan paham mereka.

“Aceh ini mudah sekali dipengaruhi pemahaman khilafah. Jadi pemerintah Republik Indonesia ini harus betul-betul concern membina masyarakat Aceh untuk kembali sadar bahwa Aceh adalah mata hati Indonesia,” ucap Habib Syakur.

“Jadi semuanya itu, terorisme berkembang di Aceh itu karena pemerintah tidak tegas memberantas terorisme,” sambungnya.

Terakhir, ulama asal Kota Malang, Jawa Timur ini menilai penangkapan 8 terduga teroris di Aceh adalah peringatan bahwa akan ada penangkapan-penangkapan selanjutnya. Sehingga ia berharap besar program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah melalui instrumen BNPT maupun Densus 88 bisa maksimal dan mengembalikan para terduga teroris untuk kembali memeluk NKRI dan Pancasila.

“Ini warning aja, semuanya bakal diselesaikan, ditangkap dan dibina dalam program deradikalisasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Bantuan Operasional Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Pol Aswin Siregar membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di kawasan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

“Benar,” kata Aswin dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (22/7).

Para terduga teroris tersebut berjumlah 8 (delapan) orang. Akan tetapi, Aswin belum memberikan penjelasan lengkap terkait dengan penangkapan tersebut.

Ia hanya menyampaikan bahwa detail penangkapan ini akan disampaikan oleh Divisi Humas Mabes Polri.

“Nanti akan dijelaskan oleh Humas Polri,” ujarnya.