HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Dalam sepekan Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, mencatat ada 234 aktivitas gempa bumi diwilayah Sulawesi.

“Ini gempa kecil, mulai tingkat dirasakan, dangkal dan dalam. Tidak perlu panik, namun tetap waspada,” kata Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar, R Jamroni (3/6).

Jamroni pun merinci, dari 234 gempa yang terjadi, 12 kali kejadian gempa bumi dirasakan, 202 gempa bumi dangkal, 29 kejadian gempa bumi kedalaman menengah dan 3 kali kejadian gempa bumi dalam.

Untuk frekuensi kejadian gempa di bawah 2 magnitudo telah terjadi sebanyak 25 kali, di bawah 2-3 terjadi sebanyak 140 kali, di bawah 3-4 magnitudo terjadi 51 kali, di bawah 4-5 magnitudo terjadi 14 kali dan di atas 5 magnitudo sebanyak 4 kali.

Untuk frekuensi kejadian gempa berdasarkan kedalamannya itu sebanyak 44 kali dengan kedalaman 60 kilometer (km), menengah terjadi 6 kali pada kedalaman 60-300 kilometer, serta 2 kali terjadi gempa di kedalaman lebih dari 300 km.

Untuk frekuensi dirasakan itu 12 kali dan satu diantaranya merusak. Kemudian gempa bumi menengah itu 29 kejadian dengan kedalaman mulai 60 hingga 300 kilometer di bawah laut.

“Sementara gempa bumi dalam itu dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer terjadi sebanyak 3 kali kejadian,” terangnya.

Sebaran gempa bumi juga terjadi di wilayah Gorontalo, Malili dan Selayar, Sulawesi Selatan; kemudian Majene, Sulawesi Barat serta wilayah Kalisusu, dalam periode 1 – 30 Juni 2022.

Jamroni mengaku jika rentetan gempa sebulan terakhir merupakan bagian dari proses alam. Gempa itu kekuatannya relatif kecil, sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

“Dalam periode gempa ini, sesar atau patahan yang aktif adalah sesar Sorowako dan Batui-Balantak,” tutupnya.