HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ditutupnya kantor Tesla di San Meteo, California, berimbas kepada 200 karyawan yang harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Karyawan tersebut, selama ini adalah orang – orang yang mengerjakan fitur bantuan mengemudi Autopilot untuk perusahaan otomotif yang dipimpin oleh Elon Musk itu.
PHK tersebut mencuat di tengah peningkatan pengawasan autopilot oleh regulator dan anggota parlemen AS. Hal ini seperti yang dipaparkan di dalam laporan Gizmodo baru-baru ini.
Dilansir dari laporan Bloomberg, Minggu (3/7). Dari total 350 karyawan yang ada di divisi tersebut, 200 karyawan telah diberhentikan.
Nantinya, karyawan yang tersisa akan dipindah ke kantor Tesla yang lain, dengan beberapa kemungkinan ke Buffalo, New York.
Kabarnya, mayoritas karyawan tersebut adalah pekerja dengan upah rendah. Mereka bekerja, menganalisis kumpulan besar data mengemudi waktu nyata autopilot melalui pelabelan data dan teknik lainnya.
Sebelumnya, Elon Musk selaku CEO dari Tesla mengatakan adanya kemungkinan perusahaannya melakukan PHK. Namun, tidak dijelaskan pengurangan tersebut akan dilakukan di divisi apa.
Laporan awal bulan ini mengatakan Tesla bersiap untuk memberhentikan sekitar 10 persen dari total tenaga kerja perusahaan terkait pelemahan ekonomi global.