HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengutuk keras pemerintah Malaysia terkait ratusan pekerja/buruh migran asal Indonesia yang dikabarkan meninggal dunia di pusat-pusat penahanan imigrasi di Sabah, Malaysia.

Atas hal tersebut, Said mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi di Kedubes Malaysia di Indonesia dalam waktu dekat.

“Kami mendengar ada ratusan buruh yang ditahan pihak imigrasi Sabah Malaysia telah meninggal dunia. Kami mengutuk keras dan menyesalkan mengapa peristiwa ini bisa terjadi,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6).

“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan aksi besar-besaran ke Kedutaan Besar Malaysia yang ada di Jakarta terkait dengan kasus buruh migran ini. Malaysia harus bertanggungjawab atas meninggalnya WNI di pusat-pusat penahanan imigrasi yang menjadi otoritasnya” sambungnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tersebut menegaskan, bahwa aksi tersebut dilakukan Partai Buruh sebagai wujud kepedulian terhadap para buruh migran yang mendapat perlakuan tak enak di negeri Jiran.

“Sebagai partai politik yang berbasis buruh, di mana buruh migran adalah konstituen kami, kami memperingatkan Pemerintah Malaysia agar lebih manusiawi dalam memperlakukan buruh migran,” tegasnya.

Selain aksi demonstrasi, Said mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional dan Pengadilan HAM Dunia jika terbukti ratusan buruh migran Indonesia yang meninggal di penjara imigrasi Sabah karena minimnya pemberian makanan dan akses kesehatan.

“Jika fakta ratusan buruh migran Indonesia yang meninggal di penjara imigrasi Sabah benar terjadi, akibat minimnya pemberian makanan dan akses kesehatan, kami akan membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional dan Dewan HAM PBB” tegasnya.

Sebagai salah satu pengurus PBB yang berkantor pusat di Geneva, yakni ILO Governing Body, Iqbal juga akan membawa kaus ini ke Komite Aplikasi Standard (The Committee on the Application of Standards) atau CAS. Ini adalah sebuah tim panel yang dibentuk ILO terkait pelanggaran hak-hak buruh.

Said Iqbal juga mengaku sudah menghubungi Konfederasi Serikat Buruh Malaysia (MTUC) untuk bersama-sama mengungkap kasus ini.

“Untuk itu, kami akan mencari data dan fakta di lapangan. KSPI sudah menghubungi Konfederasi Serikat Buruh Malaysia (MTUC) untuk membentuk tim pencari fakta bersama,” ujarnya.

Said Iqbal menegaskan, tak boleh ada yang main-main dengan kasus yang menyangkut tentang nyawa manusia ini. Partai Buruh pun mendesak pemerintah Indonesia segera mengirim tim investigasi ke Malaysia untuk melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.