JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengklaim kebijakan pergantian 22 nama jalan di Jakarta telah melalui proses pertimbangan yang matang. Ia berharap agar pergantian sejumlah nama jalan di Ibu Kota itu jangan dianggap menyusahkan.
“Itu kan hak warga, setiap kebijakan yang diambil oleh Pemprov tentu melewati sebuah proses pertimbangan yang matang dan dinobatkan untuk kepentingan yang lebih baik ke depan,” ucap Ariza kepada wartawan (24/6).
Ariza menjelaskan, bahwa nama jalan yang diambil dari nama-nama tokoh Betawi itu memiliki maksud dan tujuan yang baik, yakni untuk mengenang nama tokoh yang memiliki jasa besar dalam sejarah Jakarta.
“Kita harus menghargai kepada tokoh toko Betawi yang selama ini mempunyai jasa besar bagi Jakarta,” lanjutnya.
Adapun 22 jalan di Jakarta yang berganti nama menjadi nama-nama tokoh Betawi :
- Jalan Budaya jadi Jalan Entong Gendut
- Jalan Bekasi TImur Raya jadi Jalan Haji Darip
- Jalan Raya Bambu Apus jadi Jalan Mpok Nori
- Jalan Raya Pondok Gede jadi Jalan H Bokir Bin Dji’un
- Jalan Buntu jadi Jalan Raden Ismail
- Jalan BKT Sisi Barat jadi Jalan Rama Ratu Jaya
- Bantaran Setu Babakan Barat jadi Jalan H Roim Sa’ih
- Bantaran Setu Babakan Timur jadi Jalan KH Ahmad Suhaimi
- Jalan Srikaya jadi Jalan Mahbub Djunaidi
- Jalan Raya Pasar Minggu sisi utara jadi Jalan KH Guru Amin
- Jalan Warung Buncit Raya jadi Jalan Hj Tutty Alawiyah
- Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5 jadi Jalan A Hamid Arief
- Jalan Senen Raya jadi Jalan H Imam Sapi’ie
- Jalan SMP 76 jadi Jalan Abdullah Ali
- Jalan Kebon Kacang Raya sisi utara jadi Jalan M Mashabi
- Jalan Kebon Kacang Raya sisi selatan jadi Jalan HM Shaleh Ishak
- Jalan Cikini VII jadi Jalan Tino Sidin
- Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke jadi Jalan Mualim Teko
- Jalan Lingkar Luar Barat jadi Jalan Syekh Junaid Al Batawi
- Jalan Rawa Buaya jadi Jalan Guru Ma’mun
- jalan di Pulau Panggang jadi Jalan Kyai Mursalin
- jalan di Pulau Panggang jadi Jalan Habib Ali Bin Ahmad