JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), La Ode Umar Bonte menilai bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dipimpin oleh orang yang memiliki profesionalitas dan bersih dari kepentingan politik.

“Kita anak muda sangat khawatir dengan BUMN kalau dipimpin oleh orang yang menginginkan dan menggiring dirinya ke lingkaran politik,” kata La Ode dalam keterangannya di acara dialog yang diselenggarakan di June’s Resto and Bar, Hotel Bintang Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (19/6).

Oleh karena itu, ia menyarankan agar Erick Thohir jika ingin tetap menjabat sebagai Menteri BUMN, maka ia tanggalkan dulu hasratnya untuk mengejar kursi Presiden. Sebaiknya ia fokus untuk mengelola perusahaan-perusahaan BUMN yang banyak menyimpan masalah.

Namun jika ia tetap ingin fokus mengejar mimpinya maju dalam bursa Pilpres, maka langkah terbaik adalah meninggalkan jabatannya itu dan menyerahkan kepada orang yang fikus pada profesionalisme mengelola aset-aset negara.

“Erick Thohir kalau mau berpolitik, tanggalkan dulu jabatannya agar lebih fresh. Kan dia orang pintar,” ujarnya.

Lebih lanjut, La Ode Umar mengingatkan bahwa BUMN adalah kementerian yang fokus pada pengelolaan perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

Apalagi sampai saat ini, banyak sektor rill yang ada termasuk pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia terlalu banyak didominasi oleh perusahaan asing, sementara perusahaan plat merah cenderung kurang memiliki bargain yang baik.

“Bicara profesional saja BUMN tdk bisa dikenalikan dengan baik. Misal di Sultra adalah penghasil tambang terbesar, tapi pengelola nikel terbesar saat ini 70% asing. Hanya 20 persen persuaahaan plat merah yang menguasai dan kelola tambang kita. Semelter lebih banyak dibangun China. Di Sultra, semelster plat merah ada 1, asing ada 3,” terangnya.

Ia khawatir, jika Erick masih mengglorifikasikan keinginannya untuk maju dalam Pilpres 2024, justru BUMN semakin tidak terurus dan perusahaan-perusahaan yang seharusnya survive malah semakin terpuruk karena salah urus.

“Saya bukan tidak suka sama Erick Thohir, tapi di dalam situasi ini saya lihat dia dipindahkan ke kementerian lain saja lah, kalau dia masih dibutuhkan Jokowi jangan ditaruh di BUMN. Meskipun dia punya dasar pengusaha perminyakan dan gas. Saya kira dia juga kurang mahir di bidang itu, tapi bagus ngurus bola,” celetuknya.