Holopis.com KUTAI KARTANEGARA, HOLOPIS.COM – Manager Program Regional Kaltim LSM Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo atau Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, Aldrianto Priadjati mengaku sangat gembira dan menunggu realisasi dari konsep green city yang bakal diaplikasikan di dalam Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Pasalnya, konsep green city tersebut diyakini bisa mengakomodir kepentingan mereka dalam pengelolaan kawasan hijau di tengah format besar Ibu Kota Negara.

“Kami selaku pengelola Samboja Lestari tentu sangat bangga bahwa Samboja Lestari yang peduli dengan persoalan isu lingkungan hidup dan penyelamatan satwa langka orangutan, merupakan bagian integral dari kawasan IKN Nusantara,” kata Aldrianto kepada wartawan saat ditemui di Sekretariat Konservasi Orang Hutan Samboja Lestari, Desa Margomulyo, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (17/6).

Kemudian, Aldrianto juga mengatakan bahwa konsep green city tersebut jelas sangat menguntungkan untuk pengembangan ekowisata atau destinasi wisata berbasis lingkungan hidup di IKN Nusantara.

Apalagi saat ini, jarak waktu tempuh ke Samboja Lestari hanya butuh waktu 30 menit dari Titik Nol Kawasan IKN Nusantara.

“LSM BOS yakin dan mampu berpartisipasi wujudkan Green City IKN Nusantara,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Aldrianto mengatakan bahwa pihaknya ingin memberikan sumbangsih tentang apa yang sudah mereka lakukan dan sedang dilakukan terkait pelestarian lingkungan bagi kawasan IKN Nusantara.

“Semoga IKN bisa mewujudkan hutan kota atau green city yang bernuansa alam Borneo,” sambungnya.

Diterangkan Aldrianto, bahwa konsep green city di IKN Nusantara selaras dengan program Samboja Lestari yang dikembangkannya saat ini. Mereka ingin melakukan pelestarian habitat orangutan dan lingkungannya yang dirintis sejak tahun 1991, yakni menghijaukan kawasan tandus di Samboja, dari lahan kering daan gundul dengan semak rumput ilalang seluas 1.800 Ha.

“Kita hijaukan dengan tanaman lokal, endemi, tanaman asli kalimantan,” harapnya.

Diterangkan Aldrianto, setidaknya di kawasan Samboja Lestari, pihaknya sudah melakukan konservasi satwa langka endemi Kalimantan.

“Ada 124 orangutan dan 72 beruang madu,” pungkasnya.