JAKARTA, HOLOPIS.COM – Parlemen Nikaragua telah memberikan persetujuan bagi pasukan Rusia untuk masuk ke wilayahnya guna melakukan latihan militer bersama.
Anggota Parlemen yang didominasi oleh sekutu Presiden Daniel Ortega itu juga mengizinkan perangkat keras militer dari Rusia, Amerika Serikat, dan tujuh negara Amerika Latin masuk ke Nikaragua.
Sebelum adanya keputusan itu, Ortega telah mengajukan dekrit ke parlemen untuk disetujui tentang partisipasi pasukan asing dalam pertukaran pengalaman, latihan, dan operasi bantuan kemanusiaan.
Dekrit itu mencantumkan latihan angkatan laut dan udara untuk memerangi pengedar narkoba dan kejahatan terorganisir internasional.
Ortega adalah mantan gerilyawan Marxis yang menggulingkan diktator Anastasio Somoza dan melawan pemberontak Contra yang didukung AS dalam perang berdarah pada 1980-an.
Dia kembali menjabat pada 2007 dan dituduh menumbuhkan otoritarianisme, memenjarakan lawan sebelum dia memenangkan masa jabatan lagi tahun lalu.
Presiden AS Joe Biden menolak mengundang Ortega atau para pemimpin sayap kiri Kuba dan Venezuela ke KTT Amerika pekan lalu.
Pada pertemuan puncak, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mempertanyakan tawaran Ortega untuk mengizinkan pasukan Rusia masuk ke Nikaragua.
“Negara akan membuat keputusan berdaulat mereka. Namun, gagasan bahwa Rusia akan menjadi mitra yang baik dalam masalah penegakan hukum atau bantuan kemanusiaan, harus kami katakan, tidak memenuhi uji kredibilitas,” kecam Blinken.
Kecaman Blinken itu mendapat penolakan dari pejabat Nikaragua.