JAKARTA, HOLOPIS.COM – Akibat Penghujatan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, rencananya umat Islam di Indonesia bakal menggelar aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar India untuk Indonesia di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Aksi tersebut akan digerakkan oleh tiga elemen ormas Islam, yakni Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama).
Selain itu, beberapa ormas-ormas Islam lainnya rencananya akan ikut aksi penyampaian protes tersebut.
Ketua DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) bidang Advokasi, Aziz Yanuar membenarkan rencana aksi tersebut. Dia mengatakan bahwa peserta aksi yang bakal hadir diprakirakan sampai 4 ribu orang.
“3-4 ribu massa kami targetkan akan menyampaikan aspirasi atas kebejatan dan kebiadaban serta kelakuan model zionis kurang ajar dari India yang tidak tahu diri, yang rasis, fasis dan islamophobia,” kata Azis, kepada wartawan, Kamis (16/6).
Aziz mengatakan pula, bahwa sejumlah tokoh FPI dan PA 212 akan hadir, di Buya Ahmad Qurtubi Jaelani, Habib Muhammad bin Husein Alatas, Habib Ali Alatas, Ustadz Slamet Maarif, Ustadz Ahmad Shabri Lubis, KH Awit Masyhuri, Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas, hingga KH Abdul Qohar Al Qudsy.
“Kami serukan hentikan islamophobia di India. Hentikan penindasan terhadap umat Islam di India. Setop penghinaan dan penodaan agama Islam di India. Atau usir Dubes India. Boikot produk India. Usir orang India,” ujarnya.
Sementara itu, dari poster yang beredar, aksi itu bertuliskan ‘Aksi 1706. Panggilan Jihad Kembali Datang. Aksi Bela Nabi’.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad Saw dan mengolok-olok Al-Qur’an dalam sebuah debat di televisi pada Mei lalu.
Selama diskusi yang disiarkan di Times Now pada 26 Mei lalu, Nupur Sharma mengolok-olok Al-Qur’an dengan mengatakan “bumi itu datar”. Sharma bahkan mengolok Nabi Muhammad karena menikahi gadis yang masih kecil.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” tuding Sharma.