JAKARTA, HOLOPIS.COM – Aksi protes telah terjadi di beberapa perkotaan India setelah terjadi pembongkaran rumah-rumah dan tempat-tempat bisnis yang dimiliki warga muslim di India.
“Pembongkaran yang dilakukan adalah pelanggaran menjijikkan dari norma dan etika konstitusi,” demikian dikatakan spesialis politik nasionalis Hingu serta penulis biografi Modi, Nilanjan Mukhopadhay, melansir AP, Rabu (15/6).
Kejadian ini banyak disebut berbagai kritikus sebagai ‘bulldozer justice’ atau ‘keadilan buldoser’ yang bertujuan untuk menghukum para aktivis dari kelompok minoritas.
Para pemangku kebijakan di bagian utara wilayah Uttar Pradesh menggunakan buldoser untuk menghancurkan kediaman Javed Ahmad, yang dikatakan memiliki hubungan dengan aksi protes muslim yang ricuh.
Aksi protes tersebut muncul akibat komentar yang menghina Islam dari Juru Bicara partai Bharatiya Janata, Nupur Sharma.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun, kemudian berhubungan dengannya saat usia Sembilan tahun,” kata Nupur Sharma dalam sebuah video yang saat ini sudah dihapus oleh saluran TV terkait.
Melalui akun Twitternya, Sharma menjelaskan bahwa pernyataannya muncul karena penghinaan yang kerap dilakukan terhadap Dewa Siwa saat ia menghadiri acara-acara debat di televisi.
Ia mengaku tidak berniat untuk menyakiti perasaan seseorang dari agama manapun.