Untuk memudahkan aktifitas jamaah beribadah di Masjidil Haram, lanjut Fauzin, pemerintah telah menyediakan bus shalawat. Yaitu, bus yang siap mengantar jamaah ke dan dari Masjidil Haram.
“Layanan ini beroperasi selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir dan tidak perlu memaksakan diri dengan berjalan kaki atau naik taksi,” terang Fauzin.
“Jangan lupa pesan kami, kenali hotel atau akomodasinya, catat dan ingat-ingat nomor akomodasinya serta bus shalawatnya,” tegasnya.
Fauzin menambahkan, proses keberangkatan jemaah haji gelombang pertama ke Madinah masih terus berlangsung. Kemenag mencatat, ada 25.929 jemaah yang telah diberangkatkan ke Kota Nabi. Untuk hari ini, akan kembali diberangkatkan 2.809 jemaah yang tersebar di tujuh kloter dari lima embarkasi. Masing-masing dua kloter berangkat dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede atau JKG (786 jemaah) dan Jakarta – Bekasi atau JKS (820). Masing-masing satu kloter berangkat dari Embarkasi Banjarmasin atau BDJ (360), Medan atau MES (393), dan Surabaya atau SUB (450).
“Tercatat sampai hari ini dilaporkan sebanyak 49 jemaah sakit. Sebanyak 43 orang rawat jalan dan 6 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah,” jelas Fauzin.
“Jemaah wafat bertambah 1 orang atas nama Bawuk Karso Samirun, perempuan, 58 tahun, nomor paspor C636 8711, kloter SUB4 asal Embarkasi Surabaya. Sehingga total ada tiga jemaah haji Indonesia yang wafat,” tandasnya.