JAKARTA, HOLOPIS.COM Dalam upaya mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Kolaborasi tersebut, merupakan The Project of Capacity Development for the Implementation of Climate Change Strategies yang merupakan kerja sama JICA dengan beberapa instansi.

Dalam laman resminya yang dilansir Sabtu (11/6), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berharap kerja sama ini bisa membatu BMKG untuk mengembangkan SDM serta pengembangan terkait dengan Earthquake and Tsunami Early Warning System secara teknis.

Kerja sama JICA dengan BMKG ini sendiri bertujuan untuk menyediakan proyeksi iklim sebagai dasar saintifik pembuatan kebijakan, yang mana Deputi Bidang Klimatologi dan Kepala Pusat Perubahan Iklim dari BMKG berperan sebagai focal point.

Kesepakan yang dilakukan dalam proyek tersebut, salah satunya yakni bahwa peralatan dari Jepang yang dipakai selama proyek pada akhir kerja sama akan menjadi milik Pemerintah Indonesia (melalui mekanisme hibah). Pada Bidang Geofisika, kerja sama yang dilakukan antara BMKG dan JICA yaitu membahas mengenai Earthquake and Tsunami Early Warning System.

Berdasarkan kerja sama tersebut pula, pihak JICA telah memberikan beasiswa kepada enam pegawai Kedeputian Bidang Geofisika untuk melanjutkan bersekolah S2 di Jepang pada tahun ajaran 2021-2022.

Sebagai informasi, Proyek kerja sama ini sendiri telah ditandatangani oleh para pihak pada tanggal 25 Januari 2018.