Tesla Alami Resesi, Elon Musk Pecat 10 Persen Pekerjanya

JAKARTA, HOLOPIS.COM 10 persen staf pekerja di Tesla dikabarkan dipecat oleh Elon Musk. Tindakan tersebut dilakukan karena ia merasa ekonomi perusahaannya sedang dalam keadaan buruk.

Akhirnya, ia pun mengambil keputusan untuk memecat pegawai Tesla, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (4/6).

Sebagai informasi, saham Tesla mengalami penurunan sebanyak 9 persen di perdagangan Amerika Serikat.

Kemudian, Nasdaq yang berbasis teknologi turun sebesar 2 persen.

“Tesla akan mengurangi 10 persen jumlah pegawai yang digaji tetap, karena telah menjadi kelebihan staf di banyak bidang. Tapi, jumlah pegawai yang dibayar per jam akan meningkat,” tulis Musk dalam email yang dia kirimkan kepada para karyawannya.

“Perhatikan, ini tidak berlaku untuk siapa pun yang benar-benar membuat mobil, paket baterai, atau memasang solar,” tambahnya.

Sebelumnya Elon Musk juga sudah memberi peringatan tentang resiko resesi. Namun, emailnya yang memerintahkan pembekuan perekrutan dan pemotongan staf merupakan pesan paling langsung dari Elon Musk.

“Elon Musk memiliki wawasan informasi yang unik tentang ekonomi global. Kami percaya bahwa pesan darinya akan membawa kredibilitas tinggi,” kata analis Morgan Stanley., Adam Jonas.

Sebelum peringatan tersebut dikirim oleh Musk, Tesla diketahui memiliki sekitar 5.000 lowongan pekerjaan di LinkedIn, termasuk jadwal acara perekrutan online untuk Shanghai pada 9 Juni di saluran WeChat-nya.

Kendati demikian, permintaan Musk untuk staf kembali ke kantor telah ditolak oleh Jerman. Selain itu, rencana untuk memotong karyawan juga akan mendapat penolakan di Belanda.

“Anda tidak bisa begitu saja memecat pekerja Belanda,” kata juru bicara serikat pekerja FNV Hans Walthie.

Pada Selasa lalu, Musk juga telah menyebarkan email yang mengharuskan karyawannya berada dikantor minimal 40 jam per minggu. Jika tidak muncul, maka Musk mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap karyawan tersebut mengundurkan diri.

Menurut Jason Stamel, pendiri agensi bakat teknologi Cadre, email tersebut bisa menjadi cara untuk membuat karyawan pergi. Dia berpendapat bahwa Musk sudah tahu bahwa ada persentase pekerja yang tidak akan kembali.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral