JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kelompok massa tergabung dalam Himpunan Madani Indonesia (HMI) memberikan kado minyak goreng kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di lokasi acara silaturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Pelataran Hutan Kota Senayan Jakarta hari ini.
Di lokasi tersebut, mereka menyatakan kekecewaannya terhadap Airlangga Hartarto karena terlalu sibuk berpolitik, namun tidak fokus bekerja sebagai pembantu Presiden menuntaskan persoalan perekonomian rakyat.
“Kedatangan kami ke sini sebagai wujud kekecewaan pada Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian yang justru pilih sibuk safari koalisi pada Pemilu 2024 ketimbang urusin minyak goreng,” tegas koordinator aksi, Muhammad dalam orasinya, Sabtu (5/6).
Menurutnya, saat ini rakyat sudah menjerit dan Airlangga selaku Menko Perekonomian memiliki PR besar yang harus dituntaskan. Seperti belum stabilnya harga dan kelangkaan minyak goreng serta sudah ditetapkan beberapa tersangka mafia migor.
“Kami meminta agar Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja Menko Perekonomian yang tidak fokus pada pekerjaannya khususnya urusan harga minyak goreng yang tak kunjung stabil dan mendapatkan perhatian masyarakat,” tambahnya.
“Menko Perekonomian sibuk kampanye, koalisi sana sini lebih baik legowo mundur. Atau kami meminta agar Presiden Jokowi me-reshufle Airlangga Hartarto,” tuturnya lagi.
Selain itu, mereka menyerukan kepada Kejagung ST Burhanudin untuk mengusut tuntas kasus mafia minyak goreng hingga ke aktor intelektualnya.
“Tersangka terakhir yang merupakan mantan asisten Menko Perekonomian harus jadi pintu masuk untuk ungkap dalangnya. Pasti ada bumper nya sehingga dia leluasa masuk dan ikuti rapat penting tentukan kebijakan soal Minyak Goreng,” sebutnya.
Muhammad kembali mengingatkan agar Presiden Jokowi segera mereshufle Menko Perekonomian yang sibuk dengan pencapresan atau kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
“Bukannya memikirkan nasib rakyat, padahal AH adalah seorang Menko yang bertanggung jawab kepada Presiden dan rakyat Indonesia dalam menjalankan tugasnya sebab dia di gaji oleh negara,” pungkasnya.