Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi masih menyebut bahwa partainya bisa gabung dengan koalisi manapun.

Akan tetapi karena dinamika politik masih terlalu dinamis untuk saat ini, ia nenegaskan bahwa pihaknya tidak ingin dipatok mati dengan koalisi tersebut, termasuk dengan Koalisi Indoneaia Bersatu yang digagas oleh 3 (tiga) ketum partai, yakni Zulkifli Hasan dari PAN, Airlangga Hartarto dari Golkar dan Suharso Mohoarfa dari PPP.

“Welcome, tetapi tidak boleh dikunci. PKS bebas dan lepas, kalau mau ajak silakan. Tetapi PKS jangan kunci,” katanya saat konferensi pers acara Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (29/5).

Aboe juga mengatakan, bahwa pihaknya akan melihat terlebih dahulu terkait kelayakan sejumlah partai politik (parpol) yang ingin mengajak koalisi.

Targetnya saat ini adalah bisa menang di pemilu, yakni Pilpres 2024. Hal ini karena kata Aboe, PKS sudah lelah menjadi kubu oposisi.

“Silakan kami akan lihat siapa yang paling layak, kami pengusung bukan pendukung. Kami juga tidak mau lagi ada di luar pemerintahan. Kita rebut dengan kemenangan,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak PKS untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

“Atmosfer kita itu pengap, negatif, dan tidak produktif. Mungkin akibat Pilpres kemarin hanya dua pasang. Karena Pilpres hanya dua pasang, para pendukung mati-matian mendukung kandidatnya. Oleh karena itu kami mencoba membuat koalisi, maksudnya mudah-mudahan PKS bisa bersama-sama,” kata Zulkifli di acara Puncak Milad ke-20 PKS, Minggu (29/5).

Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, bahwa Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk dengan maksud memunculkan kandidat saat Pilpres nanti lebih dari dua pasang. Hal itu guna mengurangi atmosfer yang pengap dan tidak produktif pada pilpres mendatang.

“Maksudnya calonnya jangan dua lagi Pilpres besok, kalau bisa 3 lah, syukur syukur bisa lebih. Ini untuk mengurangi apa yang kita alami hari hari ini, dengan atmosfer yang pengap dan tidak produktif itu,” terangnya.

Ia menambahkan, negara yang besar adalah negara yang bisa melakukan kolaborasi, salah satunya dalam mengikuti kontestasi politik.

“Negara yang besar kalau kata presiden PKS hanya bisa maju menjadi negara yang besar jika kita kolaborasi bersama-sama,” pungkas Zulhas.