JAKARTA, HOLOPIS.COM – Terpampangnya logo perusahaan bir asal Belanda, Heineken sebagai sponsor Formula E Jakarta menuai kontroversi. Pasalnya, meminum bir bertentangan dengan norma dan budaya Indonesia. Menyadari adanya kontroversi ini, Panitia Pelaksana Formula E Jakarta memutuskan untuk tidak memajang logo Heineken pada balapan nanti.
Pihak penyelenggara dan Formula E Operations (FEO) selaku pemegang lisensi sudah menyepakati hal ini.
“Kami sudah bersepakat bahwa tidak akan ada logo Heineken di area sirkuit,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni, Jumat (27/5).
Tak hanya logo Heineken, kegiatan yang berhubungan dengan minuman keras juga sepenuhnya ditiadakan di ajang kali ini. Termasuk tradisi membuka botol sampanye yang beralkhohol juga tak akan diadakan.
“Selain itu, tidak akan ada penggunaan campagne beralkhohol dalam acara penyerahan piala juara. Logo diganti dengan tagline berbunyi When you drive, never drink,” jelasnya.
Mengenai keterlibatan Heineken, Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menyatakan perusahaan bir asal Belanda itu bukan sponsor resmi Jakarta E-Prix, melainkan sponsor global FEO. Heineken disebutnya juga hadir di berbagai seri balapan Formula E, termasuk di Arab Saudi.
“Perlu ditegaskan bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix. Selain itu perlu diketahui juga bahwa Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh seri balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi,” tuturnya.
Sahroni juga menegaskan, meski merupakan sponsor global, FEO selaku pihak penyelenggara dan Heineken telah berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai masyarakat di negara atau kota yang menjadi host E-Prix.
“Pihak FEO, Heineken, dan perusahaan lainnya pun menjunjung tinggi budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat negara yang menjadi tuan rumah gelaran Formula E. Jadi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi di negara masing-masing. Ini adalah komitmen yang sudah ditegaskan sejak awal,” pungkasnya.