JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Rusia telah menggunakan makanan sebagai senjata di Ukraina. Rusia dituduh menahan pasokan makanan dari jutaan warga Ukraina, dan jutaan warga negara lainnya yang bergantung pada ekspor Ukraina.

“Pemerintah Rusia sepertinya mengira bahwa menggunakan makanan sebagai senjata dapat membuat invasi mereka berhasil dan menghancurkan semangat warga Ukraina,” kata Blinken, melansir CNA, Jum’at (20/5).

Blinken mengatakan bahwa pasukan makanan jutaan warga Ukraina ditahan oleh pasukan Rusia.

Perang antara Rusia – Ukraina yang dimulai pada 24 Februari telah menyebabkan kenaikan harga biji-bijian, minyak makan, bensin, dan pupuk meningkat tajam.

Seperti diketahui, Ukraina adalah pengekspor utama jagung, minyak bunga matahari, minyak jelai, dan lobak.

Meski demikian, Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia mengatakan, bahwa kabar tersebut hanyalah tuduhan belaka.

Ia mengatakan, Rusia memang sudah lama dituduh menjadi penyebab krisis makan global.

Nebenzia juga menyalahkan sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow atas perang Ukraina. Ia menganggap, hal tersebut dapat memberikan efek yang mengerikan pada ekspor makanan dan pupuk Rusia.

Invasi Rusia terhadap Ukraina telah terjadi sejak tanggal 24 Februari, dan dianggap kurang sukses karena kegagalan Rusia yang belum juga berhasil menguasai wilayah-wilayah besar Ukraina.