JAKARTA, HOLOPIS.COM Wakil Presiden Ma’ruf Amin merasa masyarakat Aceh saat ini harus diberikan pemahaman mengenai moderasi beragama lebih mendalam.

Moderasi beragama itu yang menurut Ma’ruf diperlukan dalam membangun kedamaian di bumi Aceh sehingga menjadi modal utama bangsa Indonesia.

Moderasi beragama yang dimaksud adalah umat Islam harus menjadi seorang muslim kaffah, tetapi dengan tetap menjaga kesepakatan nasional di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk Kesepakatan Helsinki bagi masyarakat Aceh.

“Kita ingin Aceh kondusif, tapi pemahaman keislaman harus kita berikan, moderasi beragama kita itu muslim kaffah ma’al mitsaq. Kalau daerah lain hanya satu, mitsaqul wathani (kesepakatan nasional), di Aceh mitsaqul Helsinki. Itulah moderasi di Aceh,” kata Ma’ruf (18/5).

Kesepakatan Helsinki sendiri sebelumnya menurut Ma’ruf, sebagai nota kesepahaman yang telah menjadi kerangka bagi perdamaian dan mengakhiri konflik panjang di Aceh.

Dengan perdamaian tersebut, pemerintah pusat bisa mendorong pembangunan kesejahteraan masyarakat Aceh. Untuk itu, perdamaian di Aceh harus terus dijaga.

“Dengan adanya perdamaian, terlihat adanya perubahan-perubahan, termasuk intervensi pemerintah bisa membangun waduk, jalan tol, bisa mendorong pendidikan, perguruan tinggi. Saya kira karena adanya perdamaian. Nah, itu yang harus dijaga, jangan sampai itu dirusak lagi,” tegasnya.