JAKARTA, HOLOPIS.COM Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto, menyayangkan sikap Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam merespon pejabat Amerika Serikat (AS) yang tak menyambut kedatangannya beserta rombongan saat tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, AS.

Pria yang akrab disapa Komeng itu menjelaskan, kedatangan Presiden Jokowi ke AS merupakan pemenuhan atas undangan dari pemerintah AS untuk menghadiri pertemuan tinggal tinggi KTT ASEAN-AS yang juga dihadiri oleh para pemimpin ASEAN.

“Di sinilah keanehan terjadi ketika tidak satupun pejabat Amerika menyambut kedatangan Jokowi,” sesal Komeng yang juga aktivis pergerakan mahasiswa ’98 itu, Jumat (13/5).

Komeng menambahkan, terlepas di dalam negeri kinerja Jokowi sebagai presiden banyak didera pro-kontra terhadap kebijakannya, dan pemerintahannya-pun banyak didelegitimasi oleh kelompok masyarakat yang kritis dan parpol oposisi, meski begitu sebagai bangsa berdaulat, tentunya rakyat Indonesia merasa marah terhadap sikap pemerintah AS.

“Harusnya Jokowi pergi meninggalkan Amerika saat itu juga sebagai protes atas sikap pemerintah AS, meski kita sangat paham bahwa situasi ini dipengaruhi sikap Indonesia terhadap Rusia terkait perang di Ukraina,” tutur Komeng.

Bahkan, Komeng juga menyayangkan sikap dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang malah berusaha menutupi dengan mengklarifikasi, meskipun dengan alasan standar protokoler AS.

“Tapi sulit dipahami oleh masyarakat di dalam negeri ketika acara resmi kenegaraan yang dilaksanakan oleh pemerintah AS dan harusnya sebagai tuan rumah akan selalu menyambut dengan hangat jika sang tuan rumah memang mengharapkan kehadiran si tamu tersebut,” pungkas Komeng yang juga alumnus Universitas Mercu Buana itu.