JAKARTA, HOLOPIS.COM Kemarahan pengunjuk rasa di Sri Lanka semakin tidak terkontrol. Mereka mulai membakar rumah-rumah sejumlah pejabat tinggi.

Menurut laporan media setempat, rumah milik leluhur keluarga Rajapaksa di Medamulana, Hambantota telah dibakar pengunjuk rasa.

News Wire juga menyebut pengunjuk rasa juga membakar rumah mantan Menteri Keheliya Rambukwella di Kandy.

Selain itu, rumah beberapa anggota parlemen dari Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP) tak luput dari amukan.

Kediaman Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa di kota Kurunegala dibakar beberapa jam setelah ia mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Para pengunjuk rasa anti-pemerintah juga membakar kediaman resmi Walikota Moratuwa, Saman Lal Fernando.

Sejumlah besar pengunjuk rasa termasuk Federasi Mahasiswa Antar Universitas (IUSF) turun ke jalan dan menyerang anggota parlemen Podujana Peramuna Sri Lanka. Bahkan, beberapa kantor Podujana Peramuna (SLPP) Sri Lanka dibakar.

Polisi mengatakan, dua orang tewas tertembak dan lima lainnya luka-luka di kediaman Ketua Weeraketiya Pradeshiya Sabha.

Dilansir dari Daily Mirror, militer telah dikerahkan sementara jam malam diberlakukan.

Sebagaimana diketahui, gelombang demonstrasi anti-pemerintah di Sri Lanka dipicu karena pemerintah dianggap tak mampu mengendalikan krisis ekonomi yang terburuk sejak kemerdekaan. Pinjaman yang menggunung dipersulit dengan dampak pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Akibatnya cadangan devisa berkurang dan pasokan pangan serta energi menjadi langka.