JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ancaman online atau siber terus membayangi Indonesia di tengah gempuran era digital saat ini. Tercatat, ancaman siber yang menyebar melalui internet pada kuartal pertama tahun 2022 meningkat sebesar 22 persen dibanding tahun sebelumnya.
Melansir dari laman Kaspersky, perusahaan keamanan internet itu telah mendeteksi dan memblokir 11.802.558 ancaman yang menyerang komputer pengguna Kaspersky Security Network (KSN) di Indonesia.
Angka tersebut jauh lebih besar dibanding ancaman yang terjadi pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni pada kuartal pertama tahun 2021 lalu yang hanya sebesar 9.639.740 ancaman.
Angka tersebut membawa indonesia menempati peringkat pertama negara dengan jumlah ancaman siber terbanyak di Asia, Sementara di pada lingkup global, Indonesia menempati urutan ke-60.
Berdasarkan data yang disajikan Kaspersky, ancaman siber yang menyerang para partisipan KSN di Tanah Air merupakan ancaman lokal atau ancaman yang datang dari dalam negeri.
General Manager Kaspersky untuk Asia, Yeo Siang Tiong mengatakan, peningkatan ancaman siber itu terjadi seiring dengan meningkatnya penggunaan media penyimpanan awan atau cloud yang berbasis pada penggunaan jaringan internet.
Selain itu, ancaman siber yang meningkat juga terjadi seiring dengan peningkatan tren transaksi secara online, seperti transaksi di toko online atau marketplace, Crypto, Non Fungible-Token (NFT) hingga penggunaan dunia metaverse yang saat ini banyak digandrungi oleh para kawula muda.
“Tren ini juga harus disambut dengan kewaspadaan dari semua pihak yang terlibat, karena para pelaku selalu menggu tren berikutnya untuk dieksploitasi,” kata Tiong.